Status: Feeling
Ada sebuah rasa, yang tidak pernah saya katakan, sekalipun itu dikatakan dalam hati, tidak.
Ada sebuah rasa, yang tidak pernah saya katakan, sekalipun itu dikatakan dalam hati, tidak.
Saya tidak berani mengatakannya, sekalipun kepada diri sendiri, terlebih lagi secara verbal kepada orang lain, tidak saya katakan.
Saya tidak mengatakan bahwa rasa itu adalah "cinta", karena saya tidak dapat membuktikan apa-apa kepadamu. Saya meyakini bahwa tidak ada yang namanya cinta sebelum sebuah pernikahan terjadi.
Saya tidak mengatakan bahwa rasa itu adalah "cinta", karena saya tidak dapat membuktikan apa-apa kepadamu. Saya meyakini bahwa tidak ada yang namanya cinta sebelum sebuah pernikahan terjadi.
Bukan, bukannya saya tidak yakin, saya hanya takut, hanya khawatir, jika rasa itu saya katakan kepada diri sendiri ini, itu akan mengubah saya, sedikit demi sedikit.
Saya tidak mau itu terjadi. Namun percayalah, kepribadian saya ini tidak seganda yang kamu pikirkan.
Saya ingin mengunci rapat-rapat perasaan kepadamu itu, sebenarnya, walaupun terkadang berat.
Seandainya kamu tahu, mengapa saya tidak mendekatimu, itu karena semata-mata aku ingin menjagamu, membantumu menjaga dirimu, termasuk menjaga dirimu dari diriku. Ya, jika saya mendekatimu, saya khawatir itu akan merusak dirimu, merusak diriku juga, seperti sang surya yang akan merusak sang pertiwi jika ia mendekat. Kamu akan memahaminya jika kamu mengerti bahwa cinta sejati, yang hakiki, tidak pernah membuat orang yang dicintainya menjauh dari Allah, dengan cara yang diridhai-Nya. Semoga kamu mengerti.
Mungkin, kita bagaikan dua buah garis linear dengan nilai gradien yang sangat dekat. Ya, terkesan sangat dekat, padahal titik temunya sangat jauh, sangat jauh.
Lebih baik kita menjalani peran kita masing-masing, di lingkungan masing-masing, tak perlu memikirkan hal ini. Aku ingin menjaga diriku sebagaimana aku menginginkan kamu tetap terjaga hingga kita dipertemukan, semoga kamu juga demikian. Semoga.
Mungkin, kita bagaikan dua buah garis linear dengan nilai gradien yang sangat dekat. Ya, terkesan sangat dekat, padahal titik temunya sangat jauh, sangat jauh.
Lebih baik kita menjalani peran kita masing-masing, di lingkungan masing-masing, tak perlu memikirkan hal ini. Aku ingin menjaga diriku sebagaimana aku menginginkan kamu tetap terjaga hingga kita dipertemukan, semoga kamu juga demikian. Semoga.