Status: Thinking - Judging
Hari ini saya menulis tentang suatu pemikiran yang sudah ada sejak tahun 2013 lalu. Pemikirnan tentang perlunya dibuat suatu parameter kuantitatif dari sesuatu yang jarang dihitung orang lain, yaitu ketepatan waktu. Tepat waktu adalah sikap yang dimiliki oleh minoritas masyrakat, terutama masyarakat Indonesia. Menciptakan suatu sikap disiplin, hendaknya dibuat aturan tegas, mengikat, dan penuh perhitungan dalam menilai kedisiplinan seseorang. Maka dari itu, saya mengajukan standar 8 sebagai metode untuk menghitung % Ketepatan waktu seseorang ketika hadir dalam suatu agenda.
Sepakati rumus dasar:Hari ini saya menulis tentang suatu pemikiran yang sudah ada sejak tahun 2013 lalu. Pemikirnan tentang perlunya dibuat suatu parameter kuantitatif dari sesuatu yang jarang dihitung orang lain, yaitu ketepatan waktu. Tepat waktu adalah sikap yang dimiliki oleh minoritas masyrakat, terutama masyarakat Indonesia. Menciptakan suatu sikap disiplin, hendaknya dibuat aturan tegas, mengikat, dan penuh perhitungan dalam menilai kedisiplinan seseorang. Maka dari itu, saya mengajukan standar 8 sebagai metode untuk menghitung % Ketepatan waktu seseorang ketika hadir dalam suatu agenda.
.......................(1)
........................(2)
Duransi toleransi adalah waktu toleransi yang diberikan untuk terlambat sehingga % Ketepatan waktu > 0%.
Dalam standar 8, saya mengajukan bahwa Durasi toleransi yang diberikan selayaknya adalah 1/8 dari durasi agenda.
.....................(3)
Jika persamaan (3) disubstitusikan ke persamaan (2), maka hasilnya:
Jika ada seseorang datang pada suatu agenda sebelum pada waktu perjanjian yang telah ditentukan, maka otomatis % Ketepatan Waktu nya 100%, sedangkan jika seseorang datang pada suatu agenda melebihi waktu perjanjian + duransi toleransi, maka otomatis % Ketepatan waktu orang tersebut adalah 0%. Jadi, keadaan dimana 0% < % Ketepatan Waktu < 100% adalah saat dimana seseorang datang terlambat pada suatu agenda, namun keterlambatannya tidak melebihi batas durasi toleransi.
Sebagai contoh, jika ada suatu kelas (kuliah) berdurasi 100 menit (2 sks), dan seorang mahasiswa terlambat 5 menit, maka % Ketepatan waktunya adalah 60%. Maka dari itu, durasi toleransi juga dapat digunakan sebagai batas seorang dosen mempersilahkan mahasiswanya masuk ke kelasnya meskipun datang terlambat.
Dengan menghitung % Ketepatan waktu rata-rata seseorang dari hari ke hari, kita dapat menyimpulkan apakah orang tersebut disiplin atau tidak, tanpa harus menilainya secara kualitatif (dan secara abstrak) saja.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar